Suara Dari Dalam Hati (3) Dzikir dan Dampaknya Dalam Kehidupan Seorang Muslim
24/6/2009 | 1 Rajab 1430 H | 2.475 views
Oleh: DR. Muhammad Mahdi Akif Dzikir dan dampaknya dalam kehidupan seorang muslim
Alhamdulillah, was sholatu was salamu ‘ala Rosulillah, wa ba’du…
Allah swt berfirman :
”Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kalian kepada Allah dengan dzikir yang banyak, dan bertasbihlah kepadanya di waktu pagi dan waktu sore.”(Al-Ahzab : 41-42).
Perintah untuk berdzikir diulang dalam ayat yang berbeda-beda. Aisyah berkata :
”Sesungguhnya Nabi saw. Berdzikir sepanjang hayatnya dalam segala kesempatan.” (muttafaq ‘alaih).
Seorang sahabat berkata :
”Wahai Rasulullah, sesungguhnya syari’at islam begitu banyak ditujukan kepadaku, beritahukanlah kepadaku satu hal yang harus selalu aku lakukan dengan konsisten.” Dalam riwayat lain “sesungguhnya syari’at islam demikian banyak, maka bab manakah yang kami harus berkomitmen terhadapnya dan telah mencakup semua syari’at itu.” Rasulullah bersabda :”Hendaknya lisanmu selalu basah dengan dzikrullah.” (Tirmidzi dan Ahmad)
Dzikir Itu Amal yang Paling Utama
Wahai Ikhwan….
Sesungguhnya muassis dakwah Imam Syahid Hasan Al-Banna menyebutkan tujuan yang beliau maksudkan untuk ikhwanul muslimin dengan mengtakan: “sesungguhnya ikhwanul muslimin memiliki tujuan yang pertama untuk mentarbiyah jiwa-jiwa mereka pribadi, memperbaharui jiwa-jiwa mereka, menguatkan akhlak, menumbuhkan kepribadian yang benar dalam diri umat. Mereka harus meyakini bahwa semua itu adalah landasan awal yang menjadi pondasi kebangkitan rakyat dan umat.”
Ikhwan meyakini bahwa tidak ada jalan yang harus ditempuh untuk mengaplikasikan tujuan itu selain jalan yang telah ditempuh oleh da’i pertama Rasulullah saw. Dia telah membangunkan jiwa, dan menghubungkannya dengan Allah swt. Dengan jalan mengerjakan amalan yang paling utama yaitu dzikir kepada Allah. Rasulullah saw bersabda :
” Tidakkah kalian ingin aku mengabarkan kepada kalian sebaik-baik amal bagi kalian? Amalan yang paling suci di sisi Tuhan kalian? Paling tinggi derajatnya bagi kalian, dan lebih baik bagi kalian dibandingkan dengan kalian berinfak emas dan permata. Lebih baik bagi kalian daripada kalian bertemu dengan musuh kalian lalu mereka memukul leher kalian dan kalian memukul leher mereka.” Para sahabat menjawab :”Ya.” Rasulullah bersabda :”Dzikir kepada Allah swt.” (Tirmidzi).
Rasulullah saw juga menjanjikan bahwa banyak berdzikir menyebabkan datangnya kemenangan. Beliau bersabda :
”Telah mendapat kemenangan al-mufarridun.” Sahabat bertanya :”siapakah al-mufarridun itu ya Rasulullah?”. Beliau menjawab :”orang-orang yang dikenal dengan banyak berdzikir kepada Allah.Dia menyimpan dzikir sebagai amalan yang paling panyak sehingga dzikir itu akan dating pada hari kiamat sebagai yang meringankan (dosa-dosa mereka.” (Tirmidzi).
• Dan dzikir pintu paling lebar yang dapat engkau masuki
Menuju Allah swt, maka jadikanlah jiwamu selalu memeliharanya
“Diantara tujuh golongan orang yang akan mendapatkan perlindungan Allah swt pada hari ketika tidak ada perlindungan lain selain perlindungan Allah, yaitu :”seseorang yang selalu menyebut nama Allah sehingga bercucuran air matanya.” (Muttafaq ‘alaih)
Dzikir menyebabkan hidupnya hati dan meninggalkan sebab matinya hati…
Dalam sebuah hadits dari Nabi saw, beliau bersabda:
“Perumpamaan sebuah rumah yang sering disebut nama Allah didalamnya dan yang tidak pernah disebut nama Allah didalamnya seperti orang hidup dan orang mati.” (Muttafaq ‘alaih)
Dzikir menyebabkan tenangnya hati…
Allah swt berfirman :
”orang-orang yang beriman dan hati mereka tenang karena dzikir kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya dzikir kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang.” (Ar-Ra’du:28).
Ayat ini menunjukkan bahwa hati seorang mukmin sangat dipengaruhi oleh dzikir kepada Allah.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu apabila disebutkan nama Allah maka bergetarlah hati-hati mereka .” (Al-Anfal:2).
Oleh karena itu, janganlah ada hal lain yang menyibukkan hati seorang mukmin selain dzikir kepada Allah. Maka porang-orang mukmin itu adalah
“Mereka yang tidak dilalaikan oleh bisnis dan jual beli dari dzikir kepada Allahm ,emdirikan shalat dan menunaikan zakat.” (An-Nur:37)
Dzikir mengembalikan orang yang bersalah kepada kebenaran…
maka ia akan bersegera untuk kembali kepada kebenaran.
Allah swt berfirman :
”Dan orang-orang yang apabila mereka mengerjakan kesalahan atau medzalimi diri mereka, mereka berdzikir kepada Allah dan memohon ampunan atas dosa-dosa mereka.” (Ali Imran:135)
Dzikir menyebabkan terealisasinya kebersamaan Allah dengan seorang hamba…
Sebagaimana Allah swt berfirman :
”Maka berdzikirlah kepada Allah, maka Aku akan mengingat kalian.” (Al-Baqarah:152).
Rasulullah saw bersabda :
”Allah swt berfirman : ‘Aku sesuai dengan sangkaan hamba-Ku kepada-Ku, aku bersamanya ketika ia berdzikir kepada-Ku, jika ia mengingatKu dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingatKu dalam satu kelompok, maka Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik darinya.” (Muslim).
Maiyyah ini adalah maiyyah dalam kedekatan, perwalian, cinta, pertolongan dan taufik. Dan cukuplah ini sebagai keutamaan dan kemuliaan. Maka berkhayallah kalian berapa banyak yang dapat kalian raih dari kandungan dzikir kepada Allah baik berupa kemenangan, pertolongan, kekuatan, perlindungan dan taufiq. Oleh karena itu Dzikir merupakan sebab suksesnya seorang da’i dan basis keberaniannya dalam menghadapi umat.
Seorang yang biasa berdzikir kepada Allah akan mendapatkan bahwa taqdir yang terjadi berjalan sesuai dengan perintah-Nya. Dzikir menyebabkan hatinya dipenuhi dengan kehebatan dan keagungan Allah, maka ia tidak akan ragu dalam menyampaikan dakwah dan mengungkapkan kebenaran. Dengan landasan itu Allah memerintahkan kepada Musa as dan Harun as dengan firmannya :
”Pergilah engkau dan saudaramu dengan ayat-ayatku dan janganlah kalian meninggalkan dzikir kepadaKu.” (Toha:42)
Meninggalkan dzikir menyebabkan kerasnya hati…
Allah swt berfirman :
”Celakalah bagi orang yang hatinya keras dari berdzikir kepada Allah. Mereka itulah orang-orang yang berada dalam kesesatan yang nyata.” (Az Zumar:22).
Rasulullah saw bersabda :
”Janganlah kalian banyak berbicara selain mengingat Allah swt. Sesungguhnya banyak berbicara dengan sesuatu yang bukan mengingat Allah akan mengeraskan hati. Dan sesungguhnya orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang hatinya keras.” (Tirmidzi)
Diantara akibat dari lalainya hati kepada Allah, datangnya setan yang menguasai seorang hamba.
“Setan akan menguasai mereka dan melupakannya dari dzikir kepada Allah.” (Al mujadalah:19)
“Siapa orang yang malas mengingat Allah, maka kami akan menetapkan baginya setan yang akan menjadi sahabat baginya.”(Az zuhruf:36).
Dzikir ma’na yang universal dari banyak berbuat ta’at…
Imam syahid Hasan Al-Banna berkata: ”ketahuilah wahai akhi bahwa yang dimaksud dengan dzikir bukan hanya sekadar dzikir dengan lisan saja, akan tetapi taubat itu adalah dzikir, bertafakkur merupakan dzikir yang paling tinggi, menuntut ilmu adalah dzikir, mencari rizki apabila disertai dengan niat yang baik adalah dzikir, dan setiap pekerjaan yang disertai dengan kesertaan Allah swt dan engkau selalu ingat bahwa pandanganNya melekat kepadamu adalah dzikir. Oleh karena itu maka orang yang bijaksana akan selalu berdzikir dalam setiap kondisinya.”
Qotadah berkata : ”keadaan kaum ini mereka saling berbisnis dan berjual beli, akan tetapi apabila datang salah satu tuntutan hak Allah swt, mereka tidak dilalaikan oleh bisnis dan jual beli mereka dari dzikrullah. Sampai mereka menunaikan yang menjadi hal Allah tersebut.” (Bukhari)
Dzikir dalam setiap waktu dengan segala kondisi….
Imam Syahid Hasan Al Banna mengatakan : ” Jika engkau mengetahui semua ini wahai akhil karim, maka janganlah engkau heran jika seorang muslim harus melakukan dzikrullah dalam setiap kondisinya . dan janganlah engkau heran bila kami menuntut ikhwanul muslimin untuk mencontoh dan mengikuti semua sisi kehidupan nabi mereka. Maka peliharalah dzikir-dzikir ini dan jadikanlah ia sebagai sarana mendekatkan diri kepada Yang Maha Perkasa dan Maha Pengampun.”
Allah berfirman:
”Sungguh telah terdapat dalam diri Rasulullah teladan yang baik bagi orang yang mengharapkan bertemu dengan Allah dan hari akhir dan mereka bangak mengingat Allah.” (Al-Ahzab:21)
Wahai ikhwan…
Dengan paparan diatas, kita mengetahui bahwa asal tarbiyah kita adalah ruhiyah yang selalu terjaga dengan dzikir yang kontinyu yang tertuang dalam wazhifah kubra untuk pagi dan sore. Jika seorang akh memiliki waktu yang sempit, maka cukuplah baginya membaca wazhifah shugra. Kemudian ia menjaga semua dzikir sesuai dengan situasi dan kondisi bahkan di seluruh waktunya.
“Dan jika kalian telah selesai menunaikan shalat, maka berdzikirlah kepada Allah baik sambil berdiri, duduk dan berbaring.” (An-nisa:103).
Maka itu jugalah yang menjadi tanda dan wibawa ulul albab
“yaitu orang-orang yang mereka selalu mengingat Allah baik sambil berdiri, duduk dan berbaring.” (Ali Imran:191).
Ibnu Abbas ra berekata: ”Setiap ibadah yang diwajibkan oleh Allah swt memiliki waktu yang khusus dan seorang hamba boleh melakukannya di luar waktu yang ditentukan karena udzur tertentu. Kecuali dzikir, yang Allah tidak menentukan baginya waktu khusus,
Ia berfirman : ”Dan berdzikirlah kalian dengan dzikir yang banyak.” (Al Ahzab:41)
“Maka hadapkanlah hati kalian wahai ikhwan untuk berdzikir kepada Allah dengan penuh kekhusyuan dan jiwa yang tamak dengan rahmat Allah” (Al anfal:45)
“Dan berdzikirlah kalian kepada Allah dengan dzikir yang banyak agar kalian mendapat kemenangan.” (Al jumu’ah:10)
Sampai bertemu dalam “Suara dari dalam hati” selanjutnya.
Aku menitipkan kalian kepada Allah atas agama kalian, amanah kalian dan penutup amal-amal kalian…
Wallahu Akbar , walillahil hamdu
Muhammad Mahdi Akif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar