Risalah Pergerakan Pemuda Islam (5) Tujuan dan Sarana Amal Thullabi
25/1/2012 | 1 Rabbi al-Awwal 1433 H | 212 views
Oleh: Al-Ikhwan.net Takhthith (Langkah-langkah Perencanaan) Rihlah
Keberhasilan suatu pekerjaan dimulai dari perencanaan yang baik. Rihlah tanpa perencanaan jangan diharapkan dapat berhasil mencapai tujuan.
Mulailah perencanaan dengan menentukan tujuan umum, setelah itu tentukan tujuan spesifik yang ingin dicapai.
- Tulislah sarana-sarana tertentu untuk sedap tujuan spesifik yang telah ditetapkan. Tentukan kriteria peserta yang akan mengikuti rihlah sesuai tujuan yang ingin dicapai.
- Tentukan waktu yang tepat sesuai situasi dan kondisi.
- Tentukan tempat tujuan dan jenisnya sesuai sasaran yang telah direncanakan.
- Bagilah tanggung jawab kepada beberapa orang sehingga masing-masing bertanggung jawab pada bidang tertentu, misalnya tanggung jawab bidang tsaqofi, ijtima’i, olah raga, tempat tujuan, transportasi, konsumsi, dan lainlain.
- Pantaulah kerja para penanggung jawab itu dengan baik sebelum pelaksanaan rihlah maupun saat pelaksanaannya.
- Tentukan anggaran pelaksanaan rihlah dan sumber-sumber dana.
- Bermusyawarahlah dalam menentukan acara-acara rihlah, sesuaikan dengan tujuan dan jenis rihlah, tentukan juga waktu untuk masing-masing acara.
- Usahakan untuk tetap mengadakan acara tsaqofiyah yang cukup tetapi tidak terlalu lama dan membosankan.
- Perhatikanlah acara-acara permainan dan olah raga yang disukai semua peserta.
- Perbanyaklah acara-acara hiburan atau acara bebas dan terbuka yang memberi kesempatan bagi peserta untuk bercakap-cakap dan berdiskusi.
- Sediakan obat-obatan dan peralatan PPPK.
- Surveilah lokasi terlebih dahulu, cek seluruh keperluan rihlah, dan perhitungkan apa yang mungkin dapat terjadi serta persiapkan cara-cara untuk mengatasinya.
- Rihlah adalah salah satu sarana pelatihan kader, sarana untuk mengetahui potensi dan kemampuan mereka. Perhatikan baik-baik hal ini.
- Berusahalah untuk mengenal sebanyak mungkin para peserta dan jalin hubungan sedekat mungkin dengan mereka sehingga dapat diteruskan sesudah rihlah untuk mengarahkan mereka kepada amal thullabi.
- Terimalah masukan orang lain tentang pelaksanaan rihlah, hindarilah perintah yang berlebihan, jagalah suasana mahabbah (cinta) dan ukhuwwah, dan sebarkan keceriaan serta canda, tetapi jangan berlebihan.
- Umumkan rencana acara di awal keberangkatan, terima kritik atas rencana itu, ubahlah rencana sesuai keinginan peserta dan jadilah orang yang fleksibel selama tujuan rihlah tetap dapat terwujud.
- Ingatkan acara selanjutnya setelah acara sebelumnya dilaksanakan, tepatilah waktu dengan tetap menjaga keluwesan acara.
- Upayakan konsumsi sesuai dengan kebutuhan dan jagalah waktu istirahat.
- Jangan berpindah dari suatu tempat sebelum memastikan tidak ada seorang pun yang tertinggal, pantau selalu jumlah peserta dan bagi menjadi beberapa kelompok jika jumlah mereka banyak agar memudahkan pengecekan.
- Jika ada kekurangan acara, buat penyesuaian dengan bijaksana.
- Jangan berdebat, jangan membiarkan potensi perdebatan dan konflik menyebar di kalangan peserta, hentikan perdebatan yang berlangsung dengan mengalihkan pembicaraan dan menjelaskan adab diskusi yang benar.
- Carilah sarana-sarana dan kegiatan-kegiatan yang aman.
- Di akhir rihlah, sampaikanlah terima kasih kepada semua yang membantu terlaksananya acara sambil menegaskan pentingnya mahabbah, keakraban, saling bertemu, dan bersahabat secara kontinu. Umumkan rihlah berikutnya jika telah direncanakan.
- Mintalah pendapat dan kesan dari para peserta secara lisan maupun tulisan.
- Mintalah peserta untuk menilai persiapan rihlah, kesesuaian rencana dengan realisasi dan pencapaian tujuannya.
- Buatlah laporan rinci setelah kembali tanpa menunda-nunda waktu dan diskusikan dengan yang lain.
- Rencanakan dengan baik dan dini
- Bagilah tanggung jawab
- Perhatikan acara olah raga dan hiburan
- Latihlah kader mengungkap potensi peserta
- Kenali semua peserta
- Bermusyawarah dan terimalah masukan
- Jaga suasana cinta, ukhuwah, dan santai
- Kumpulkan saran dan lakukan evaluasi
Mukhoyyam adalah sarana penting dan efektif dalam amal thullabi, dimana para mahasiswa berkumpul cukup lama di suatu tempat. Tidak seperti sarana-sarana yang lain, berkemah cukup besar andilnya dalam membina hubungan sosial dan budaya di antara para mahasiswa.
Keistimewaan Mukhoyyam
- Disukai oleh sebagian besar pemuda.
- Adanya interaksi yang cukup lama secara langsung di antara peserta membuat ta’aruf sesama mereka lebih efektif, demikian juga ta’aruf panitia terhadap akhlak, karakter, dan pemikiran mereka.
- Program harian mukhoyyam dapat membiasakan peserta dalam mengefektifkan waktu, bangun pagi, dan menyiapkan program hariannya.
- Kegiatan olah raganya meningkatkan kemampuan fisik, menanamkan kebiasaan hidup sehat dan menyegarkan jiwa dan raga.
- Kegiatan tsaqofahnya dapat memperbaiki pemikiran serta mengarahkan peserta kepada akhlak yang mulia dan keteladanan yang tinggi.
- Interaksi yang lama di antara para tokoh organisasi mahasiswa yang menjadi peserta mukhoyyam, membuat hubungan mereka semakin erat, juga hubungan antara sesama anggota organisasi.
- Mukhoyyam adalah waktu yang tepat untuk memantau potensi dan kemampuan para peserta, melatih dan mengembangkannya untuk kemaslahatan da’wah.
- Mukhoyyam adalah waktu yang tepat untuk keluar dari kebiasaan manja(tergantung pada orang lain) ketika makan, minum, atau bermalam, serta membiasakan hidup sederhana.
- Mukhoyyam dengan tujuan khusus (olah raga, kepanduan)
- Mukhoyyam dengan beragam tujuan (tsaqofiyah, refreshing, pelatihan, dll)
Waktu sebelum pelaksanaan mukhoyyam adalah waktu yang berharga, jika semakin baik persiapannya, akan semakin besar keberhasilan yang diraih, dan semakin banyak tujuan yang tercapai. Oleh karena itu, panitia harus melakukan hal-hal berikut:
A. Menentukan sasaran
Sasaran mukhoyyam harus mengacu pada sasaran amal thullabi. Di antara sasaran-sasaran mukhoyyam adalah:
- Melihat potensi dan bakat peserta, mengembangkan dan memfungsikannya.
- Bertambahnya tingkat sisi ruhiyah dan ibadah.
- Latihan fisik dan kekuatan peningkatan tsaqofah, tukar pendapat dan penyebaran fikroh.
- Ta’aruf dan keakraban antara peserta dan aktivis amal thullabi.
- Melatih kader amal thullabi untuk dapat beramal dan meningkatkan kemampuan mereka.
Harus diperhatikan hal-hal berikut:
- Antara awal persiapan dengan pelaksanaan harus ada waktu yang cukup, sehingga rencana berjalan dengan baik, dan undangan untuk peserta bisa lebih awal agar mereka lebih mempersiapkan diri.
- Dilaksanakan saat liburan, jangan di hari-hari perkuliahan atau ujian.
- Dilaksanakan di cuaca dan musim yang tepat, jangan di musim dingin atau panas yang tinggi.
C. Kistimewaan Mukhayyam
1. Disukai anak muda
2. Sarana efektif untuk ta’aruf
3. Melatih disiplin terhadap waktu
4. Memperkuat dan menambah kesegaran fisik
5. Memperbaiki pemikiran dan menyebarkan akhlak mulia
6. Keakraban antara mahasiswa dengan para pemimpinnya
7. Mengetahui potensi dan melatihnya
8. Membiasakan hidup mandiri
E. Menentukan tempat
Harus diperhatikan hal-hal berikut:
- Mencari tempat yang jauh di pedesaan dengan udara dan suasana yang segar dan tenang.
- Tempat harus luas untuk berolah raga.
- Dekat dengan pantai untuk latihan renang,
- Menyediakan tempat (lokasi) untuk tidur, dan keperluannya: tikar, dll.
- Mempersiapkan tempat untuk memasak.
- Mempersiapkan MCK yang memadai, cukup air, menyediakan MCK khusus akhwat, dan alat kebersihan.
- Mempersiapkan tempat untuk muhadharah (ceramah) yang cukup untuk seluruh peserta, tidak pengap jika tempatnya tertutup, menyiapkan white board, spidol, alat peraga, kertas dan lain-lain.
- Menyiapkan tempat sholat.
- Menyiapkan tempat olah raga dan segala keperluannya,
- Mengundang/mengajak mahasiswa, mengundang mereka untuk menjadi peserta dalam waktu yang cukup lama, memberitahukan sasaran rihlah dan acara-acaranya.
- Sesuai jadwal yang ditetapkan.
- Menyiapkan pengganti jika penceramah berhalangan.
- 3. Penceramah harus menguasai tema, dan mampu memberi pengaruh kepada pendengar (lihat tentang ceramah).
- Acara harus dimulai setelah sholat Shubuh di samping harus memperhatikan waktu sholat dan waktu untuk rileks serta acara bebas.
- Menempel jadual acara hingga mudah dilihat oleh peserta, jika ada perubahan harus segera diumumkan.
- Jadwal acara harus ditepati. Meskipun boleh diganti sesuai kondisi.
- Acara olah raga dilakukan pagi hari sesudah matahari terbit dan disesuaikan dengan kemampuan peserta serta tujuan mukhoyyam.
- Sebaiknya ceramah dilaksanakan pagi hari atau sebelum sholat Zhuhur, dan jangan diadakan setelah makan siang atau makan malam atau setelah olah raga.
- Peserta terlibat dalam menyiapkan makanan, menjaga kebersihan lain-lain. Pekerjaan harus dibagi kepada peserta sehingga mereka terbiasa dengan amal jama’i.
- Jika ada acara berkunjung ke suatu tempat tertentu harus disiapkan minimal satu hari sebelumnya.
- Acara-acara harus bervariasi sepanjang hari, misalnya: satu hari untuk melatih kemahiran olah raga tertentu, hari yang lain untuk belajar keterampilan lain.
- Harus ada penanggung jawab mukhoyyam yang mengurusi hal-hal penting dan menerima masukan, pengaduan, dan berkoordinasi dengan ketua-ketua seksi, serta mengubah acara. Sedangkan pelaksana bertugas menjalankan acara dan langkah-langkah teknisnya.
- Perhatikan selalu interaksi Anda dan ADK yang lain dengan para peserta agar dapat mengenal mereka dan terbina hubungan yang baik selama mukhoyyam maupun sesudahnya.
Evaluasi dengan meminta pendapat peserta terhadap seluruh acara mukhoyyam, menganalisa kekurangan dan upaya perbaikannya serta menyampaikan kepada peserta hasil-hasil evaluasi tersebut.
Mengevaluasi ketua-ketua seksi dan pelaksana mukhoyyam sesuai evaluasi peserta dan sesuai rencana yang telah ditetapkan, serta apakah tujuan mukhoyyam telah tercapai atau belum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar